Refleksi Setahun..


Mohammad Hamim Arifin..

Sudah sembilan belas tahun kau hidup di dunia ini terhitung mulai detik hari ini. Banyak hal tentunya yang sudah kau dapat dari usiamu ini. Dari enam tahun belajar mempersiapkan pencarian jati diri setelah enam tahun sebelumnya menjalani proses belajar dari lingkungan sekitarmu. Dan enam tahun berikutnya untuk mencari jati diri yang sebenarnya kau tau belum kau dapatkan sepenuhnya. Harus kau sadari itu dan segera memberikan sikap. Aku rasa akan sangat panjang jika harus dipaparkan disini kehidupan yang sudah kau jalani selama tiga kali enam tahun. Karena kau juga tau tidak sedikit yang kau alami dan kau dapatkan selama itu.

Setahun lalu kau masih bingung menentukan sikap sebagai persiapan menyongsong ambisi dan harapanmu itu. Masih terlalu dini kau pikir. Karena masih banyak PR yang belum kau selesaikan sebelum beranjak dari keterbelakangan pengalamanmu. Masih terlalu pendiam untuk manusia yang memiliki ambisi besar macam kau. Masih terlalu naif dengan tingkah lakumu yang sudah melampaui batas kewajaran. Masih hijau dengan syarat segudang pengalaman yang harusnya kau miliki sebelum melangkahkan kaki. Dan tentunya kau juga masih kekanakan untuk mencapainya. Namun dengan segala kekurangan yang kau miliki, saat itu kau dengan yakin melantangkan semua impian, harapan, cita-cita, ambisi dan anganmu walau kau juga belum tau apa yang akan terjadi dengan semua mimpi itu.

Kini kau sudah menapaki hidup ke-sembilanbelas tahun-mu dengan(lumayan) sukses. Dalam kurun waktu setahun ini kau sudah banyak memberikan bahan persiapan-persiapan yang memang seharusnya kau penuhi.sudah kau pelajari sejarah hidup sebagai perjalanan menuju impianmu. Kau rubah sedikit kebiasaanmu untuk menjadikan harapanmu berarti. Proses belajarmu telah kau sesuaikan dengan cita-cita yang selama ini kau teriakkan. Mulai mengenali dunia yang kau tujukan pada besarnya ambisimu. Dan berusaha mengunggah khayalmu dengan meyakinkan angan yang akan kau raih.

Hidup memang tak semudah dan tak seindah waktu kau kanak-kanak dulu. Panas dan dinginnya duniamu tak bisa diterka seperti kau menjawab soal-soal statistik yang akan kau hadapi semester depan. Butuh strategi hidup untuk bertahan dari seleksi alam yang berlaku. Tapi apapun yang terjadi, harus kau jalani dan harus kau hadapi dengan segenap hati. Walaupun dengan keadaanmu yang terluka yang kau sadari itu. Dan jangan pernah kau lari dari kenyataan ini. Karena belum waktunya kau berhenti. Dan jangan sampai cepat berpuas diri. Bekerja dan kejarlah apa yang sudah menjadi mimpimu hingga saat kau tak berguna lagi. Maka apapun yang terjadi, harus kau jalani dan harus kau hadapi dengan segenap hati. Walaupun dengan keadaanmu yang terluka yang kau sadari itu. Dan jangan pernah kau lari dari kenyataan ini.

Selamat Ulang Tahun yang ke-19..
Keep Moving Forward..!!
Bila hidup tak berputar, kau tak akan merasakan semuanya..
Be Ready..!! Selengkapnya...

Study Tour Kere..

Hari ini aku cukup disibukkan dengan agenda angkatan adik kelas SMA-ku dulu. Karena hari ini pun aku bukan tanpa kesibukan di kampus. Dan yang paling urgen adalah tugas resume dan presentasi mata kuliah Komunikasi Antar Personal. Tak lupa aku juga harus menemui dosen mata kuliah AIK(Agama Islam Kemuhammadiyahan)-ku yang telah siap memberikan waktu diskusi setelah jam ajarnya pagi ini.

Namun, Tuhan selalu memberikan jalan kepada setiap HambaNya yang sedang berdiri dalam dua pilihan. Akupun mendapatkan pertolonganNya.

Keterlambatanku memasuki kelas AIK masih bisa dimaklumi dosenku. Pagi ini aku harus sedikit olahraga. Ketika jam sudah memberitahukan keterlambatanku sekitar 12 menit, aku masih berada di depan laptop yang sedari subuh aku nyalakan untuk membantuku menyelesaikan tugas yang semalam harus aku pending karena keterbatasan tenagaku. Dan parahnya, aku masih disibukkan dengan sifat manusiawi-ku ketika sudah berada didepan masjid(mata kuliah AIK diadakan dimasjid). “Gawat..! aku lupa ruanganku..” Aku juga sedikit heran dengan peristiwa bodoh ini. Peristiwa yang berlangsung selama dua menitan ini juga mengundang tanya satpam masjid yang berdiri didepanku.

“Hmm..” Dan anehnya lagi, ingatan tentang ruanganku muncul ketika aku melihat kearah rumah makan Otoy yang berada didepan masjid.


Masalah muncul lagi saat aku harus memilih antara kuliah Komunikasi Antar Personal-ku dan amanatku sebagai guide angkatan adik” kelas SMA(mereka ngadain study banding kekampusku..nggak ada kerjaan nich..!?) yang telah tiba tujuh menit sebelum aku memasuki ruang kelasku.

Dengan sedikit keberanian, aku meminta ijin dosenku untuk menemui rombongan yang telah diterima di Aula Rektorat.

Setelah menemui dan berbincang” dengan mereka(adik” kelasku), aku harus berhadapan dengan orang” terhormat dari rombongan mereka. Memang tak sekeren Joe Sandi yang telah terpilih sebagai The New Master of Magic, tapi bagiku berhadapan dengannya akn ada rasa gugup dan segala kecanggungan yang menghampiri dalam diri. Mereka adalah mantan wali kelasku serta kepalah sekolah SMA-ku. Hufftt.. But its oke. Nothing problem waktu aku ngobrol dan lumayan terkendali. Bahkan aku sempat membincangkan pola pikir filsafat teologi klasik dengan mantan guruku yang sekarang akan melanjutkan S2-nya di Fakultas Filsafat Institut Agama Islam Negeri Surabaya.


Jam 11.45 adalah tenggat waktu mereka dikampusku dan waktunya melanjutkan agenda Study Tour yang telah direncanakan.


Rasanya cukup menyenangkan bertemu dengan mereka(lagi). Hampir setahun. Dan tidak ada media yang cukup efektif untuk sekedar ngobrol dengan mereka. Apalagi bersilaturahmi dengan Dewan Guru-nya. Seakan tidak percaya, ketika perpisahan dulu kerelaan kami dikarenakan tiada pertemuan yang abadi. Namun, sudah dan akan terbukti bahwa seperti pertemuan, tiada perpisahan yang abadi.

Selengkapnya...


Assalamu'alaikum Kak Hakim..

Sudah dua minggu ini aku belum memberikan sedikit bingkisan cerita padamu. Sebelumnya bisa aku kabarkan bahwa keadaanku sedikit lebih baik walau kemaren sempat demam dan flu..

Dimulai dari berita paling menghebohkan yang juga sempat menenggelamkan berita politik tentang koalisi partai yang saat itu tengah panas karena publikasi komunikasi SBY-Mega yang tak lagi romantis, kasus pembunuhan bos PT. Putera Rajawali Banjaran(PRB) Nashruddin Zulkarnaen. Kasus yang terjadi pada tanggal 14 April tersebut sukses menyeret nama Ketua KPK Antasari Azhar sebagai terdakwa. Bukan Dia yang membunuhnya, tapi disinyalir Dialah dalang dibalik pembunuhan itu. Sempat ada kabar, motif pembunuhannya adalah cinta segitiga antara Antasari, Sang Boz dan istri siri Sang Boz, Rani Mulyani. Namun sampai saat ini, walaupun resmi menyandang status tersangka, pengadilan masih belum bisa membuktikan kejahatannya.
Kasus ini juga sempat membuat gerah pemerintah yang sekarang sedang menikmati masa koalisi partai dan kompetisi mengejar RI-1 dan RI-2. Akhirnya, SBY sebagai presiden memberikan komentar sekaligus keputusan terkait dengan status Antasari Azhar sebagai Ketua KPK melalui Jubir-nya, Andi Malarangeng dan Menteri Sekretaris Negara, Hatta Radjasa. Dengan itu diputuskan Antasari Azhar dinon-aktifkan sebagai Ketua KPK untuk sementara.
Wah....Jurus apalagi nich...?!?

Informasi selanjutnya mungkin akan memberikanmu sedikit kejutan. Minggu kemaren Ketua Mahkamah Konstitusi(orang Madura itu lho...!) Mahfudh MD, dengan resmi membuka pendaftaran bagi Capres dan Cawapres bagi yang telah memenuhi syarat pendaftaran seperti partai yang mengusung nama mereka harus memiliki suara minimal 20%. Dan yang bikin kejutan pertama adalah pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto. Pasangan Golkar dan Hanura yang tidak diprediksikan sebelumnya ini mendeklarasikan pencalonan mereka ditempat yang sedikit istimewa, Tugu Proklamasi. Alasan yang mereka kemukakan sebagai pertimbangan pemilihan tempat adalah tempat yang sesuai dengan momentum yang ada. Dan dengan lugasnya juga, pasangan pertama ini juga telah memberikan slogan(motto) yang nantinya akan mereka tebarkan; Lebih Cepat, Lebih Baik dan Lebih Tegas. Sureprise kan..?!

Huufff..........,,,,.,.,.,.,...
Hari ini sebenarnya aku capek banget Kak dan kebetulan saat aku menulis tulisan ini, aku sedang ngantuk dan lemas. Jadi, sorry kalo tulisannya terkesan bukan aku yang biasanya. Sedikit keburu juga, coz besok aku harus kuliah pagi.
Mungkin bisa aku cukupkan sampai disini aja. Oke..!? Satu sentuhan terakhir untuk aku rekomendasikan untuk jadi tambahan bahan renungan: "Kehilangan uang dapat tergantikan. Namun kehilangan waktu, siapa yang bisa ganti?"
Selengkapnya...