‘Bebaskan, lepaskan beban di hati..’
Aku tidak tau bagaimana cara memulainya. Mungkin satu kalimat di atas cukup mengawali dan membuatmu mengerti bahwa semua usahaku untuk menghindarkanmu dari pikiran negatif. Kau sudah terlalu lama menyendiri, tanpa teman, tanpa tangan hangat yang menggenggam dan pundak yang biasa jadi sandaran kepalamu. Sejak aku pergi meninggalkanmu, Kau masih seperti dulu. Lugu, kadang lucu dan membuatku rindu.
‘Cerialah, bahagiakan hidupmu..’
Mungkin tak pernah Kau sadari, dari sini, dari alam ini, aku masih bisa melihatmu. Semua tawamu, semua tingkah polamu, semua ayunan tanganmu, tendanganmu dan semua usahamu untuk menjadi perempuan tanpa orang lain.. Aku tau Kau bukan lagi adik kecil yang dulu aku tinggalkan. Kau bukan lagi bocah yang harus aku marahi karena lelet saat makan. Kau bukan lagi anak kecil yang masih suka maen dengan seenaknya. Kini Kau sudah tau dan membedakan racun serta madu. Kau juga bisa membedakan mana janji yang harus ditepati dan permintaan yang harus dibuang. Dan yang paling membahagiakan, Kau sudah tau cara membahagiakan hidupmu dan bermanfaat buat orang lain.
‘Raihlah, bintang di mimpimu..’
Dulu aku tidak pernah tau apa yang sebenarnya Kau inginkan dalam hidupmu. Sampai saat ini pun aku tidak pernah tau. Hanya sesekali samar” aku melihat pesan teks pada teman barumu bahwa Kau ingin pergi dan menyusul hidup di sini bersamaku. Huahahahaha, itu sangat konyol Dek. Masih banyak bintang yang harus Kau lihat. Diantaranya ada yang harus Kau capai. Bakat keras kepalamu sejak awal adalah anugerah dari Tuhan. Itu juga yang akan menuntunmu mencapai semua ambisimu. Ambisi yang pernah Kau bisikkan padaku, meskipun saat itu aku menertawaimu. Tapi ingatlah, Kita hidup hanya sekali, jangan Kau siakan. Jangan pernah, karena aku akan membencimu.
‘Tersenyumlah, rasakan kedamaian..’
Tidak ada di dunia ini yang menginginkanmu bersedih. Bahkan aku pun yang sudah mati ingin selalu melihatmu tersenyum. Senyummu sungguh menjadi pemandangan yang sangat indah dari sini. Sebenarnya aku ingin protes pada Tuhan kenapa aku dipanggil terlalu cepat. Padahal aku masih ingin menyaksikan dengan seksama setiap senti senyum yang Kau sunggingkan. Membosankan berada di sini tanpa melihat senyum itu. Jangan Kau tanyakan kenapa aku menyukai senyummu. Itu karena semua senyummu tulus dari hati, diiringi pesan damai yang tak terbantahkan, bahkan olehmu sendiri.
‘Kemarilah, aku ingin memelukmu.. Rasakan, cintaku yang tulus untukmu..’
Setiap hari, aku melihatmu dari sini, dari alam ini. Setiap hari pula, aku merindukanmu sejak empat tahun lalu. Rasanya ingin memelukmu, merasakan kembali kepalamu yang bersandar tepat di pundakku. Agar Kau tau bahwa semua luka harusnya membuatmu semakin kuat. Agar Kau tau bahwa kesedihan akan menjadikanmu semakin memahami makna kebahagiaan. Kau harus terus berusaha untuk tegar dan kuat. Buang air matamu, setidaknya simpan saat Kau di kamar.
‘Kau gadis pujaanku yang hebat dan kuat, yang pernah ada di hati selamanya..’
Banyak nama perempuan datang dan pergi di kehidupanku. Mereka satu persatu masuk, memberi keindahan. Ada yang semu dan tak bertahan lama. Ada yang bertahan lama tapi pergi dengan pengkhianatan. Lalu semuanya meninggalkanku dengan dan tanpa kesedihan. Tapi hanya Kamu gadis kecilku yang singgah di hati. Kau gadis pujaanku yang kuat dan hebat. Kau tidak hanya mengagumkan, tapi Kau juga menyimpan semua harapan keluarga kecil ini, dan tentu aku. Semua orang terutama aku, ingin melihatmu tumbuh. Teruslah sehat Dek, dan teruslah bersama keluarga ini.
‘AKu ingin Kau selalu hadapi segalanya, dengan hati yang damai..’
Saat aku melihatmu dari sini, aku hanya tersenyum. Mungkin Kau pikir aku jahat, tertawa saat Kau sedih. Tapi sungguh aku ingin Kau menghadapi semua masalahmu saat ini dengan jiwa yang kuat. Kau harus melewatinya dengan sangat bijak. Hadapi dengan damai. Kau harus mampu menolak bisikan setan yang menginginkanmu berbuat usil. Aku yakin Kau bisa. Bukannya Kau selalu bilang ‘Masalah gini doang mah kecil’. Buktikan Dek. Buktikan kalau Kau mampu menghadapi dan melewatinya dengan santai. Dengan bijak. Dan dengan hati yang damai.
‘Akan aku temani..’
Kau harus percaya, Tuhan tidak pernah tidur. Tuhan tidak pernah terlelap menyaksikan semua tingkah pola makhluk ciptaannya. Dan Tuhan akan menilai semua perilaku manusia. Tuhan akan membalas semua kebaikan dan kejahatan manusia. Maka Kau jangan ragu berbuat kebaikan. Jangan pernah ragu bertindak baik. Selalu percaya, bahwa aku di sini. Jika Kau takut, aku akan temani Kamu. Mungkin aku tidak bisa menemani secara fisik ataupun suara dan teks. Tapi aku akan selalu ada di hatimu. Fisik, teks dan suara, biarlah mereka di dunia yang mengisi.
Bebaskan, lepaskan beban di hati
Cerialah, bahagiakan hidupmu
Raihlah, bintang di mimpimu
Tersenyumlah, rasakan kedamaian
Kemarilah, aku ingin memelukmu
Rasakan, cintaku yang tulus untukmu
Kau gadis pujaanku yang hebat dan kuat
Yang pernah ada, di hati selamanya
AKu ingin Kau selalu hadapi segalanya
Dengan hati yang damai
Akan aku temani
*Lirik dan lagu by Juan
Selengkapnya...
Akan Aku Temani..
Langganan:
Postingan (Atom)