TIME II; Resolusi 2011..

Akhir 2010 sudah di depan mata. Banyak cerita yang kita tinggalkan sebagai kenangan. Sebagian kita teruskan menjadi harapan di tahun mendatang. Tak jarang ada yang memposisikan cerita tersebut sebagai cermin melangkah. Bahkan ada yang menjadikannya sebagi tujuan di tahun 2011.
Menuliskannya bisa berarti beda. Ada sebuah motivasi yang berarti dengan mengakomodir semuanya dalam sebuah lembar ingatan untuk dibaca. Terdapat sebuah pengharapan besar dengan menggoreskannya pada ruang-ruang behavioral. Sehingga tak hanya berbentuk luapan imaji, tapi menjadikannya sebagai goal orientation.
Akupun juga demikian. Kegagalan pencapaian di tahun 2010 semakin membuat penasaran yang telah lama bersarang dalam diri ingin segera menyembul keluar. Motivasi yang berlebih tak hanya sebatas mampir di ubun-ubun, tapi harus aku jadikan resolusi. Tentunya dengan expectation yang luar biasa besar untuk menjadikannya nyata. Tujuh resolusi istimewaku telah aku sematkan di tahun 2011. Sebagian adalah turunan yang belum tercapai di 2010, lainnya merupakan kesengajaan yang aku siapkan untuk 2011. Semoga..

1.Selalu Membuat Rara Tersenyum.
Dia adalah bingkisan tuhan-ku, rumput liar-ku yang membuat hari-hariku terlihat hijau. Di setiap hari yang aku punya, dialah lagu yang tak akan pernah terlewatkan. Menerangi jiwa yang selalu diliputi ketakutan. Mencengkram gelisah dan membuang resah ke dasar laut bersama the Kraken.Rasanya tak cukup secangkir kopi aku seruput hanya untuk membincangkan kehangatan cinta ini.
2010. Terlalu lama dan sering aku letihkan hari-hari dan batinnya. Bahkan, aku merenggut semua waktunya hanya untukku. Bisa dibilang aku mengacaukan hidupnya. Setahun yang sangat membuatku gila. Gila akan semua sentuhannya. Tiap gerak kecilnya, meledakkan hatiku. Seakan tak percaya sentuhannya adalah nyata. Tapi aku rusak semuanya dengan ego-ku. Sudah terlalu banyak kekecewaan yang aku buat. Bahkan aku tak bisa memperbaikinya dengan semua kesempatan yang telah diberi.
2011. Aku ingin merubah semuanya. Aku akan mengimbangimu. Mengimbangi semua perilaku Brilliant-mu padaku. Akan aku ratakan ego-ku yang tinggi dan kadang tak terkendali. Dan membuatmu nyaman. Janjiku seumur hidup.

2.Produktif Menulis.
Aktifitas gila sejak kecil. Aku benturkan harapanku di sini. Semuanya. Untuk orang-orang yang selalu membanggakan aku. Orang” yang selalu meneriakkan namaku. Orang” yang selalu percaya bahwa bakat dan potensi itu ada. Saatnya memberikan feedback tak hanya dengan bualan. Lihatlah.. dan Rasakan semerbak harum tulisan”ku.
2010. Sering terbuai dengan pujian, membuat aku malas menghidupkan kembali nama penaku. Terlalu jumawa dengan julukan “penulis” sejak kecil, menggiring kesombongan tersemat dalam diri. Bahkan meremehkan hidup pernah aku lakukan karena percaya diri ini. Memang sudah banyak karya yang aku telurkan di beberapa media. Tapi itu tak cukup bagiku dengan kondisi seperti sekarang.
2011. Tak peduli tulisan”ku nantinya akan diletakkan di mana pun oleh orang”, aku tak akan berhenti menulis. Sepanjang dia masih di bumi, motivasi ini tak akan pernah redup. Target besarnya, Bikin Buku; Antologi Cerpen.

3.Indeks Prestasi Lebih Baik.
Sebagian orang melihat angka” adalah parameter keberhasilan. Neraca yang kadang dijunjung tinggi. Tidak salah, tapi tak sepenuhnya benar. Namun aku sadar, aku tak hidup sendirian. Aku hidup dengan orang” yang menjadikan nominal dalam selembar kertas warna biru itu penting. Sangat penting malah. Apalagi mereka adalah orang” yang ada di balik prosesi kehidupanku. Jadi, aku harus berbenah untuk itu. Memperbaikinya.
2010. Setahun ini aku disibukkan dengan organisasi ekstra dan intra. Bagus. Tapi dengan manis dia mengingatkanku bahwa tanggungjawab akademis hanya aku yang punya, orang lain tak memiliki tanggungjawab serupa. Aku sempat mendapatkan 18 sks karena keteledoran ini. Terlalu menyibukkan diri di lembaga intra kampus. Dan aku bahkan tak pedulikan yang lain.
2011. Aku ingin akhiri kemesraanku dengan lembaga intra. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah membuat Indeks Prestasi itu jauh membungbung tinggi.

4.Berhenti Merokok.

Hehe.. Tak ada yang mengira hal ini. Aku bukan perokok. Tapi terkadang aku bergelut dengan Tuhan Sembilan Senti itu dalam menghadapi masalah. Memang itu negative. Aku sadari itu. Dengan kesadaran yang utuh. Tapi sungguh, aku bisa merasakan ketenangan dalam setiap hisapan saat aku harus menghadapi masalah”. Sungguh. Bahkan setelah itu aku mendapatkan solusi jempolan untuk setiap masalah. Yo opo iki..??
2010. Di atas kesadaran itu aku lupa satu hal, betapa bahaya-nya rokok. Ancaman impoten, ginjal rusak dan jantung berkerut ada dalam sebatang rokok. Kenapa aku bisa melupakan itu. Rumput Liar, maafkan aku tak mengindahkan perhatianmu. Walaupun kadang semua solusi masalah kita aku temui dalam barang kurus itu. Hmm..
2011. Terlalu menyiksa untuk membuangmu. Tapi aku harus. Demi sesuatu yang lebih berharga. Good Bye Cigarettes..!!

5.Memiliki Lebih Banyak Relasi Media.
Ini penting bagiku. Sangat penting. Karena kehidupanku akan berkutat di sekitar media. Relasi akan membuat kehidupanku lebih terarah. Setidaknya pilihan untuk menentukan langkah lebih beragam. Melihat kegiatan menulisku hanya aku salurkan pada blog sebagai katarsis. Menyenangkan. Tapi akan lebih baik jika ide-ide dan gagasan itu menghasilkan keterikatan harmonis dengan menghasilkan rekanan berkesinambungan.
2010. Kepercayaan dari beberapa media telah aku dapatkan. Respon positif dari awak-nya memudahkanku menjejakkan kaki. Tapi usahaku untuk menjaga intensitas masih mengecewakan. Hubunganku dengan media terlalu riskan untuk pecah. Bakalan berantakan jika itu terjadi.
2011. Memperbanyak relasi adalah jalan strategis mengatur ritme permainan nasib. Tentunya ini juga akan berdampak pada praksis hidupku.

6.Menabung.
Pekerjaan yang sulit. Mengingat kebutuhan (das sollen) yang aku miliki bertubrukan dengan budget (das sein) yang aku punya tiap periodenya. Tapi betapa pun sulitnya, harus dengan tajam aku tusukkan keinginan itu di kepalaku. Sehingga semua kebutuhan yang harusnya terpenuhi tak bikin pusing ketika akhir bulan tiba. Sepertinya untuk yang satu ini perlu latihan yang intens.
2010. The Power of Kepepet benar” sering aku terapkan dalam hidupku. Jitu dan sangat efektif. Tapi aku harus menghentikan itu. Harus ada investasi yang disiapkan sebelum lebih dalam lagi menggali lubang. Investasi dalam bisnis salah satu jalan yang dipilih, yang lain dalam bentuk rekening.
2011. Tak ada pilihan lain. Menabung lah..!!

7.Rekontruksi Panoptisme Tubuh.
Haha.. Sengaja pake bahasa lebay. Malu. Ya, ini resolusi yang harus tercapai. Wajib wez hukumnya. Ada seseorang dan sesuatu yang memotivasi. Tak banyak kalimat yang bisa aku untai di sini. Langsung action.
2010. Sudah terlalu banyak orang yang menyematkan julukan imut dan lucu. Bukan tidak senang, tapi kurang relevan dengan status kepala dua yang sedang aku sandang kini.
2011. Banyak jalan untuk mencapainya. Just do it..!!

Telah aku susun tujuh resolusi 2011-ku dengan ambisi yang bersemayam di baliknya; fahrul walidayya. Namun tetap, semua motivasi tercapainya bermuara dalam cengkraman irrasional madu mohabbat-ku pada Sang Samurai.
Wish Me Luck.. Amien.. Selengkapnya...

Cerita Cinta : Hanya Kamu..

Secara teori aku tidak tau cinta itu apa. Aku bahkan tak pernah tau apa definisi pasti dari cinta. Semua orang mebicarakannya. Semua orang seakan-akan tau apa makna dari cinta, tapi tak dapat memberikan esensi cinta.
Sepekan ini aku merasakan sesuatu yang berbeda mengenainya. Aku hanya selalu ingin melihat dia yang aku cintai tertawa. Membuatnya bahagia adalah pencapaian tersendiri bagiku. Setiap saat aku hanya inginkan kebahagiaannya. Melihat senyum yang tak akan henti Ia sunggingkan di bibirnya. Keberadaanku serasa tercipta hanya untuk melengkapi kehidupannya. Kehidupan yang sudah lama Ia cari. Lari dari bayang-bayang cinta yang pernah menyakiti hati. Mengejar mimpi-mimpinya. Cita-citanya adalah ambisi yang harus aku gambarkan dalam setiap lembar nafasku. Aku ingin dia bahagia.
Kau adalah surgaku, tempat pertemuan cintaku yang terakhir. Kau adalah doaku, kesenangan bagi jiwaku. Kau adalah ketenangan yang aku cari. Kau ada dalam setiap denyut nadiku. Bahkan aku tak pernah sempat melupakan namamu dalam setiap doa yang aku panjatkan. Tak ada yang lainnya yang aku tahu, kecuali bahwa aku melihat bingkisan tuhan-ku dalam dirimu.
Begitu jauh, dan kini aku tak berdaya. Tapi selalu aku sentuh dirimu dengan tatapanku. Aromamu. Kata-katamu. Aku dalam surga yang membingungkan. Kau bagaikan cahaya dalam hatiku. Kau adalah harta karun yang tak pernah terpisahkan. Bahkan harum-mu selalu aku rasakan di semua ruang gerak aktifitasku. Tak ada yang lainnya yang aku tahu, kecuali bahwa aku melihat bingkisan tuhan-ku dalam dirimu.
Dengan senyum manis dan dagu mungil itu, membuatku selalu merindukanmu. Bayanganmu menggoda dengan sentuhannya. Saat kau pergi, tersenyum tersipu-sipu. Bahkan malaikatku tak pernah meminta sebanyak itu. Kau yang bersinar. Sinarku yang agung. Tak ada yang lainnya yang aku tahu, kecuali bahwa aku melihat bingkisan tuhan-ku dalam dirimu.
Aku tak berdaya, kecuali berlutut di hadapanmu. Entah harus bagaimana. Yang Aku ingat hanya senyum itu.. Selengkapnya...