Banyak Bicara..

aku sudah berubah, itu yang aku yakini malam ini. aku bukan lagi hujan yang menggenangi jalanan yang Kau tempuh. rinai yang membasahi dahan" yang Kau pegang saat menghindari setiap rintik hujan. aku bukan lagi hujan yang itu. aku hanya hujan, yang sengaja turun untuk melihat wajah kesalmu lebih lama saat berteduh. karena saat itu, wajahmu lebih mudah dirindukan. mungkin karna belakangan, aku sulit membuatmu tersenyum. atau mungkin, senyummu sudah tak ada di tempat yang dulu aku temui.

aku sudah berubah, tapi Kau masih menuduhku tidak. aku mendengar langsung darimu semalam, di mimpi. perlahan, Kau dekatkan badanmu saat duduk dan mengajukan banyak tuduhan. 'Kau masih sama, tidak ada yang berubah darimu. Kau terlalu banyak bicara. Lalu diam panjang. Tidak ada yang berubah darimu, dan selalu itu yang aku rindukan', matamu tajam melihatku dengan banyak senyum dalam satu menit percakapan.

aku sudah berubah, atau entahlah, mungkin juga tidak. aku hanya ingin menyangkalmu, agar Kau kesal, agar aku bisa melihat wajahmu yang itu. aku akan lakukan berulang", agar aku bisa lebih sering dan lama melihatnya. tapi saat aku berhasil melakukannya, Kau menghilang dari pendanganku. Kau pergi sebelum aku sempat melihat wajah kesalmu. wajah manis dengan suara merengek setelahnya. lucu. Kau harus melihatnya kapan". atau Kau bisa bercermin saat merasa kesal olehku.

aku sudah berubah, setidaknya itu yang aku yakini malam ini. tulisan ini aku buat dengan secangkir kopi untuk membantuku. agar aku tau bagian mana yang sudah berubah dariku. atau sebaliknya, agar bisa membantuku menyangkal klaim ini. hmmmm..
Selengkapnya...

Tuduhan Pada Hujan..

aku punya banyak pertanyaan pada hujan, yang membelah kita pada banyak hal. rindu dan gengsi. temu dan malu. sapa dan kelu. peduli dan angkuh. lupa dan terdiam. dan banyak hal lainnya yang hanya aku dan kamu tau. mungkin juga sengaja disimpan agar tak ada lagi ruang untuk menduakan tatapan dalam satu waktu.

malam ini aku sengaja membelah angin dalam lipatan jaket. aku ingin menemui hujan sangat lama. menemuinya dan mengurangi dingin yang diakibatkan. sudah beberapa kali aku pergi ke atap dan jalanan kota untuk mencari sudut senja yang sering mendung sembunyikan. agar aku tau ke mana akan mengajakmu berlari dari semua kebusukan ini.

aku sudah bosan menyulam benang ingatan saat hujan turun. membiarkannya tergenang dan menutupi semua lubang yang pernah hinggap dalam lintasan yang aku buat. aku ingin hujan menjawab semua pertanyaan, tidak, semua tuduhan yang akan memberatkannya. tidak akan ada pembelaan, karena semuanya aku sangkakan. tidak akan ada masa tahanan, semua sudah aku bebaskan sebelum waktunya. tapi hujan harus menjawab semuanya, agar aku punya alasan buat melepaskan.

aku tau hujan sengaja turun tidak deras malam ini. agar aku perlahan lupa dengan perjanjian yang kapan hari pernah kita tulis. mungkin Kau lupa, tapi aku tidak. mungkin, usaha hujan menghapus ingatan itu darimu berhasil saat kepalamu Kau biarkan basah olehnya. menetes lembut di kepalamu dan meluruhkan memory itu ke jalanan yang Kau lewati. dan malam ini, aku sangat senang karena hujan mau datang dan memenuhi undanganku.
Selengkapnya...