Hanya Ingin Bercerita..

hai. aku hanya sedang gak bisa tidur, bukan merindukanmu. semua urusan baru selesai jam segini, sebagian serba mendadak dan meeting yang bertubi-tubi. semuanya terjadi dalam sehari, yang tak hanya menguras tenaga, tapi pikiran dan juga waktu ngopi. aku hanya ingin cerita. jika di paragraf ini Kau sudah bosan, baiknya hentikan.

hari-hari belakangan cukup sulit. banyak cerita yang harus aku baca. semuanya berupa muka. yang tak bisa aku pilih dan membuat letih. aku harus menganalisis beberapa senyum di wajah, dahi yang mulai mengkerut, sampai kata-kata di balik amarah. karenanya, aku harus mengatur emosi dengan cepat. jika telat, aku hanya bisa mengungkapnya dengan sambat. mungkin, seperti yang sedang aku tulis sekarang. yang pura" aku ceritakan padamu, yang pura" sedang Kau baca.

hai. kabar baiknya, akhir" ini Surabaya kadang berawan. jalanan jadi rindang dan kamar tak segerah yang aku ceritakan. Kau juga, Kau juga mengeluhkannya kadang". berawan, meneduhkan pandangan, dan menghembuskan ilir angin yang tak sengaja lewat di samping pipimu. berawan, seperti mau hujan. cuaca yang tepat untuk bepergian.

sekali lagi, aku hanya ingin bercerita. bahwa playlist di Spotify-ku tak lagi bisa menolong dengan cermat aku menulis. aku lebih banyak menghabiskan waktu senggang yang sangat sedikit ini untuk tidur. beruntungnya, aku bisa tidur di mana saja dalam kondisi apa saja. aku cukup melihat jadwal dua puluh satu menit ke depan, jika kosong, aku hanya perlu menyenderkan badan dan kepala, lalu memejamkan mata. bahkan film yang ingin aku tonton di laptop harus aku putar enam kali baru kelar.

hai. terima kasih jika Kau membaca sampai paragraf ini. abaikan jika Kau pikir aku merindukanmu. aku hanya ingin bercerita. sekarang giliranmu.
Selengkapnya...