Siang ini begitu melelahkan dan panas. Langkah” kecilku tak bisa menemukan kesejukan yang nyata untuk menangkap peluh yang hinggap. Kamarku pun juga merasakan penderitaan alam siang ini. Debu begitu senang berkeliaran untuk memberikan kesan kotor kamarku. Entah dari mana masuknya, yang jelas bukan dari sikap” kekecewaan beberapa anggota DPR pada Dahlan Iskan.
Siang ini kamarku begitu gelap. Aku pun meraba” untuk menuliskan tulisan ini, ditambah sedikit kebiasaan jemariku menari di keyboard laptop. Tak aku biarkan cahay masuk dari kamar jendela. Selain memberikan kesan serius, hal ini juga dikarenakan tetangga kos ini sedang mengadakan hajatan yang sangat berisik. Kebisingan ini semakin menguatkan keinginanku menuliskan beberapa paragraf untuk Kau baca jika Kau peka.
Siang ini menjadi awal keheningan kita. Bagaimana bisa Kau, yang sudah terlanjur menyesakkan duniaku dengan wajahmu di mana”, meminta untuk menghilang. Permintaan dan keputusanmu benar” tak bisa diterima. Hanya saja, ini adalah permintaanmu. Entah membuatmu senang ataupun tidak, tapi ini adalah permintaanmu. Mungkin saja nanti Kau akan merasa lebih nyaman tanpa gangguan panggilan inisial. Atau Kau akan lebih nikmat menjalani aktifitas internasionalmu dengan sempurna. Tapi tetap saja ini sulit bagiku.
Siang ini sangat berisik. Bukan hanya karena tetangga kos ini yang berisik, menyanyikan lagu” dangdut dengan sound yang sangat keras. Bukan hanya itu saja. Tapi permintaanmu tadi memicu kebisingan yang berasal dari suara” dalam diriku. Mereka berontak untuk tidak memenuhi keinginanmu. Keinginan yang juga Kau tak tau kenapa meminta itu. Mungkin ini hanya sebentar terjadi. Tapi jika Kau nyaman dengan kondisi ini, keheningan kita ini akan sangat lama. Sampai aku mendatangimu. Menghampiri setiap jengkal dirimu. Mendekatimu dengan langkah” rindu yang tak mungkin aku atau Kau bendung.
Siang ini aku menyadari sesuatu bahwa prosa Dewi Lestari berjudul ‘spasi’ sangat menyiksa saat kita jalani. Walaupun spasi sangat dibutuhkan untuk kembali kuat.
Untuk Permintaanmu..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
tanda petik " yg gk ada pasangannya itu berarti kata awalannya dibaca dobel yah ???? wkwkwkwk, susuatu yg mengherankan, tp keren krna baca catatan ini seperti menelusuri sandi" ... seperti background blog ini :p ...
eh, bicara soal spasi, dulu orang2 suka pake istilah CTRL + A trus Delete !!! Hahahaha
Ops, 1 lagi apa tanda petik itu menunggu pasangannya ??? agar sepasang tanda petik dapat menengahi (menyatukan perasaan) satu/beberapa kata. Mis: "kangen"
wkwkwkwkwk
Hahahahahaa.. Ya begitulah Boz.. Makasih sudah sudi mampir dan meninggalkan komentar..
Posting Komentar