Menemani Kopi yang Hampir Habis..

aku tidak pernah punya alasan yang cukup buat bertemu denganmu. paling mentok juga karena rindu. selain itu, aku tidak punya banyak kata yang bisa diucapkan saat memandang wajahmu. kecuali, Kau mengizinkanku mengabaikan pandangan. atau, kita bertemu di warnet. Kamu di bilik satu, aku di bilik dua. jadi, kita ngobrol dengan dinding di tengah. jangan serius, aku becanda. akhir" ini sulit melihatmu tertawa, siapa tau becanda gini Kamu nyengir. ya meskipun tidak mungkin juga terlihat olehku. tapi kalau tidak lucu, lain aku harus banyak berdoa, agar Tuhan mempertemukan kita tidak sengaja.

malam sudah selarut ini, kopiku hampir habis. aku juga belum bisa tidur. kirain kenapa, ternyata pengap. ditambah dua cangkir kopi sebelumnya, dan Arsenal yang kalah lawan Sevilla. beberapa kali hujan datang malam sampai pagi menjelang, aku kira Surabaya akan sejuk. ternyata masih panas, di dalam kamarku pengap. dan aku, sudah sengaja tidak menyalakan kipas. lalu terbangun dua kali dalam tiga puluh menit terakhir. dan lagi, belum bisa tidurku juga karena merindukanmu. nyari" rekayasa agar bisa ketemu Kamu. meski agak mustahil.

aku kembali melihat kopi di cangkirku. sepertinya, dua seruput lagi akan benar" habis. aku belum bisa ngantuk lagi. karenanya, aku tidak rela jika kopi ini akan habis beberapa menit ke depan. aku masih membutuhkannya menemaniku mengingatmu yang mulai kabur. memejamkan mata dan masuk ke labirin ingatan. mencari tanggal terakhir aku bertemu denganmu, di mana dan pakai baju apa. aku memastikan hari itu adalah saat Kau menoleh ke arahku, bukan aku ada di belakangmu. memastikan kita sengaja berhadapan, bukan di jalan berpapasan. agak susah, tapi berhasil.

sekarang kopiku benar" habis, dan sekarang sudah pukul setengah satu. aku tidak punya alasan lagi buat tidak ngantuk. di kelasku pagi ini, ada banyak orang galak yang emosinya tidak teratur. sebaiknya aku istirahat yang cukup agar bisa menerima semua ocehannya. juga, agar bisa segera menemuimu. jika tidak siang ini, setidaknya di tiga jam ke depan.
Selengkapnya...

Tidak Lagi Menunda"..

aku seringkali menunda" banyak hal. menunda mengerjakan skripsi yang berakibat menunda harapan Ibu dan Bapak. menunda merivisinya sampai membuat dosen"ku marah dan enggan menyapa. menunda mengatakan banyak hal padamu, sampai Kau juga mengabaikan banyak hal padaku. dan menunda menulis; hal paling ingin aku sudahi. aku sudah melewatkan banyak momen karena kebiasaan menunda ini. melewatkan banyak timing untuk review" film bagus yang sudah aku tonton. seperti malam ini, aku menunda menulis review film Dunkirk dan malah membuat tulisan ini 21 menit setelah nonton episode kedua game of thrones session ke tujuh. aku banyak menunda, dan aku banyak melewatkan momen.

saat pulang kemarin, seorang mantan menegurku karena gelagat menunda" ini. dengan sok tau, dia bilang begini:
'saya masih sangat suka baca blog-mu, semua tulisan"mu. tapi aneh, saya kecewa, blog itu udah lama gak keisi. sepertinya, sang tuan tidak sedang bahagia. butuh kekasih yang membuatnya tertawa dan senyum" sendiri. seperti apa? biar saya carikan. biar semua orang yang menunggu blog-mu senang. sebutkan kriteriamu? pasti sudah bukan seperti saya, karena terakhir, pacarmu cantik sekali dan manis. saya punya banyak teman yang seperti itu, sapa tau ada yang cocok', dia mengatakan ini di depan rumah, saat dia lewat tanpa sengaja. dia menghentikan motornya dan bertamu setelah melihat saya di rumah. tidak lama, tapi cukup membuat banyak orang lain yang lewat salah paham. dia cuma mengatakan itu, dia salaman dengan Ibu yang kebetulan keluar, lalu pergi. biadab.

aku tidak perlu banyak alasan buat menulis. aku hanya butuh motivasi, inspirasi, lalu satu tulisan sengaja atau tidak, akan aku tulis dengan senang hati. iya, karena aku butuh mood buat menulis. ini yang mungkin banyak orang tidak tau. mereka menegur dengan teks dan verbal tentang blog, tapi mereka tidak tau banyak bahwa hal terakhir yang aku butuhkan adalah mood. aku tidak senang dibicarakan, disapa dengan sanjungan apalagi secara langsung lewat obrolan. aku diam" menyesali tulisanku di blog yang mendapat pujian, ingin aku hapus tapi eman. lalu aku memilih untuk tidak menulis lagi sampai orang" lupa dengan blog-ku. aneh kan..? hal ini tidak aku katakan sebagai jawaban pada mantanku itu. tapi dia sudah cukup membaca tulisan ini sebagai pernyataanku.

malam ini pun, aku sedang tidak dalam situasi terbaik buat menulis ini dan mengisi blog. tapi aku terjebak di kantor setelah Festival Kopi di Cak Durasim, Dunkirk dan Game of Thrones. aku membuka chat setelahnya. seseorang mengirimiku update baru blog-nya dan aku membacanya lewat PC. aku membuka youtube mendengarkan dua lagu Linkin Park, lalu aku mulai membuka notepad dan menulis ini. aku juga tidak tau kenapa aku harus menulis ini. tadi hanya sekilas kepikiran mengisi blog dan kembali menjadikannya rutinitas. aku hanya ingin berlatih saja, untuk tidak lagi menunda". karena, seseorang pernah bilang padaku, menunda berarti menumpuk masalah.
Selengkapnya...