aku tidak pernah punya alasan yang cukup buat bertemu denganmu. paling mentok juga karena rindu. selain itu, aku tidak punya banyak kata yang bisa diucapkan saat memandang wajahmu. kecuali, Kau mengizinkanku mengabaikan pandangan. atau, kita bertemu di warnet. Kamu di bilik satu, aku di bilik dua. jadi, kita ngobrol dengan dinding di tengah. jangan serius, aku becanda. akhir" ini sulit melihatmu tertawa, siapa tau becanda gini Kamu nyengir. ya meskipun tidak mungkin juga terlihat olehku. tapi kalau tidak lucu, lain aku harus banyak berdoa, agar Tuhan mempertemukan kita tidak sengaja.
malam sudah selarut ini, kopiku hampir habis. aku juga belum bisa tidur. kirain kenapa, ternyata pengap. ditambah dua cangkir kopi sebelumnya, dan Arsenal yang kalah lawan Sevilla. beberapa kali hujan datang malam sampai pagi menjelang, aku kira Surabaya akan sejuk. ternyata masih panas, di dalam kamarku pengap. dan aku, sudah sengaja tidak menyalakan kipas. lalu terbangun dua kali dalam tiga puluh menit terakhir. dan lagi, belum bisa tidurku juga karena merindukanmu. nyari" rekayasa agar bisa ketemu Kamu. meski agak mustahil.
aku kembali melihat kopi di cangkirku. sepertinya, dua seruput lagi akan benar" habis. aku belum bisa ngantuk lagi. karenanya, aku tidak rela jika kopi ini akan habis beberapa menit ke depan. aku masih membutuhkannya menemaniku mengingatmu yang mulai kabur. memejamkan mata dan masuk ke labirin ingatan. mencari tanggal terakhir aku bertemu denganmu, di mana dan pakai baju apa. aku memastikan hari itu adalah saat Kau menoleh ke arahku, bukan aku ada di belakangmu. memastikan kita sengaja berhadapan, bukan di jalan berpapasan. agak susah, tapi berhasil.
sekarang kopiku benar" habis, dan sekarang sudah pukul setengah satu. aku tidak punya alasan lagi buat tidak ngantuk. di kelasku pagi ini, ada banyak orang galak yang emosinya tidak teratur. sebaiknya aku istirahat yang cukup agar bisa menerima semua ocehannya. juga, agar bisa segera menemuimu. jika tidak siang ini, setidaknya di tiga jam ke depan.
Menemani Kopi yang Hampir Habis..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar