Menyapa..

sudah hampir sebulan ini, dua kali saya disinggahi tamu tak diundang; jerawat. bagi saya itu biasa, wajar saja. hal yang tak perlu diributkan. tapi banyak yang protes dan mempertanyakan. lagi rindu siapa, lagi suka siapa, saya sedang dekat dengan siapa, siapa yang sedang dekat dengan saya. padahal dua frase terakhir itu sama saja. akhirnya saya juga mulai mempersoalkan.

hampir sebulan ini memang saya mengalami gejala yang aneh. sedikit-dikit senyum. entahlah. saat melihat ke langit, saya merasa sedang ada yang menyapa. terasa hangat dan menyenangkan. seolah ada yang sangat merindukanku dan saya membalas merindukan. lalu melihat langit menjadi hal yang sangat menenangkan. ini gila, saya akui itu. padahal tak ada pemandangan lain selain terik dan mendung yang datang bergantian.

hampir sebulan ini, dua jerawat itu datang, di tempat yang beda. seorang teman lalu menerka-nerka. kalau letaknya di sini akan begini dan jika di sana berarti begitu. saya anggap ini hanya lelucon. awal bulan lalu memang saya punya kesempatan bertemu dengan teman" Comanrainden. dan mereka, selalu saya rindukan. tapi setelahnya, saya jadi sering bertemu karena harus membicarakan reuni. jadi tidak mungkin karena mereka.

hampir sebulan ini juga saya sering ngobrol diskusi bersama dua teman kantor. berdiskusi banyak hal, mulai buku, tulisan sampai film. dan itu sangat menyenangkan. setiap panggilan datang, tak ada sedikit pun keraguan untuk tidak melangkah. menjadikan setiap seruputnya bermanfaat dan bermakna. seolah saya sudah berhasil mengusir satu kejanggalan yang menghimpit sejak di Surabaya. hmm, saya benar" merindukan diskusi seperti ini. memaksa saya untuk berkembang dan belajar lagi. tapi ini terjadi sebulan ini, jadi tidak mungkin karena itu.

hampir sebulan ini saya masih sering bertanya-tanya, tapi siapa peduli. yang terjadi, terjadilah. mengapa harus ada artinya.

0 komentar:

Posting Komentar