saya tidak ingin beralasan. meski kadang dalih-dalih itu datang sendiri menyibak pikiranku yang rumit dan berantakan. seringkali aku menutupnya dengan kain tebal berlabel kesibukan. tapi tatapanmu yang tajam sekali waktu mengembalikan beberapa ingatan, yang menggerakkanku malam ini menulis lagi, entah untuk apa.
saya beneran tidak ingin beralasan. tapi Kau tau, orang-orang pulang kerja dengan pikiran-pikiran lama di kepala. di jalan, dia tak sanggup memilah mana yang harusnya dibuang dan dikenang. adakalanya dia enggan berpindah, adakalanya tak mau singgah. ya, itu juga yang saya alami malam ini.
jalan pulang menjadi sangat cepat meski macet. perlahan, saya pilah lembar-lembar kenangan yang berisi pertemuan dan utas serabutan berisi rindu. seperti yang Kau terka, keduanya sangat sulit diurai. dan seperti yang Kau reka, secangkir kopi selalu bisa diandalkan untuk menuai.
dan di tulisan ini, saya hanya ingin merenungkan diriku dan seluruh yang tidak ingin aku lupakan. karena saya tidak ingin beralasan.
Mengurai Alasan..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar