Sampai saat inipun aku tak tau bagaimana rindu tetap menggila padamu. Bahkan aku sudah tau jawaban dari semua pernyataan yang smepat aku lontarkan padamu. Aku juga tau makna dari setiap pertemuan senyum kita yang beradu saat matamu memaksa mataku menahan cahaya itu. Aku tau ada tembok yang tak bisa Kau lewati untuk tersenyum langsung padaku. Aku tau ada dinding yang begitu tebal yang tak mungkin Kau langkahi. Aku tau ada ruang kosong yang tak ingin Kau tempati sementara ini. Dan tentu aku menghormati itu, karena aku menyukaimu untuk tidak memiliki.
Bagaimana jika semuanya terhenti.
Aku tidak ingin menempatkan tanda tanya di belakang kalimat di atas. Karena aku tidak ingin bertanya dan karena aku tidak ingin ada jawaban darimu. Entah itu menyenangkan ataupun melelahkan, tapi itu hanya akan memperlebar luas rinduku padamu. Kau mungkin tak pernah merasakan rindu segila ini. Rindu bukan pada kekasih hati. Rindu hanya karena senyum yang manis, sikap yang anggun dan tutur yang smart. Itu Kau. Yeah, itu Kau. Bahkan aku tak ingin menjelaskannya padamu.
Kadang aku harus mengusir kabut. Menghantam semua sesal karena kalut. Menenangkan resah yang sudah semakin ribut. Aku hanya bisa sedikit fokus pada dinding yang dipenuhi semut. Saat menemukan setitik gula, mereka berebut. Berpikir hanya bisa diam dan takut. Tak pernah terpikir untuk dihibur sekalipun oleh badut. Itu semua tentang Kamu yang menatapku dengan lembut.
Kau pikir aku benar” sendu. Menahan letih panjang karena syahdu. Itu saat aku menyebut dan mengingat tak sengaja namamu. Nama yang tak pernah henti menghantam biru. Menghitamkan semua gelisah tanpa tersipu. Mungkin dalam hatimu menyimpan haru. Tapi wajah dan senyum itu berhasil menipu. Tapi tidak bagiku. Kau adalah perempuan yang tak mudah berbicara tapi tak lugu. Walau kadang Kau berusaha lucu. Aku memang tak tau semua tentangmu. Tapi aku berusaha memahami setiap senyummu yang palsu. Kamu dan semua tentangmu yang selalu aku rindu.
Bisakah aku mengimbangimu. Bisakah aku menaklukan hidupmu. Sudahilah tinggimu dan sisakan hidupmu denganku.
Kabut Rindu Malam Hari..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar