Akhirnya aku tiba di titik ini dengan menuliskan satu paragraf untukmu. Satu paragraf yang akan menjelaskan bahwa aku tidak memiliki alasan untuk mengusik hidupmu. Menganggu aktifitasmu. Membuatmu terasing. Membuatmu risih dan tak lagi mau menyapa. Satu paragraf yang ingin menjelaskan bahwa benar aku menyukaimu, tapi aku tidak ingin membuatmu tidak nyaman sehingga jari jemarimu tak lagi lentik menyapaku dengan canda. Benar aku suka, tapi itu hanya sekelabat rindu. Bukan hasrat yang menggebu untuk mencintaimu apalagi menjadikanmu seorang kekasih. Masih banyak yang lebih pantas mengejarmu dan lagipula aku tau diri saat Kau katakan biasa saja. Satu paragraf yang akan menghentikanku untuk berjalan ke arahmu. Satu paragraf ini akan menyimpan semuanya. dan satu paragraf ini untuk menghentikan semua filosofimu dan ketakutanmu. Keluarlah dari sana. Dalam penglihatanku, Kau memiliki kekuatan yang mungkin tak Kau sadari. Kau lebih kuat dari yang Kau pikirkan. Semua orang melihatnya, apalagi aku. Aku melihat itu jauh sebelum aku menyukaimu. Saat pertama kali aku melihatmu di ruangan besar itu. Aku tidak ingin meremehkan. Sekali lagi aku tidak ingin meremehkan luka itu. Tapi Kau harus menghentikan semua ketakutan itu. Kau harus memperkecil sifat melankolismu. Kau bisa tegar dan tegas lebih dari yang Kau lihat pada dirimu saat ini. Walaupun aku tetap menyukaimu, memperhatikan setiap detilmu, atau mungkin juga sayang padamu tapi akhirnya satu paragraf ini akan menjauh darimu.
0 komentar:
Posting Komentar