aku sudah berubah, itu yang aku yakini malam ini. aku bukan lagi hujan yang menggenangi jalanan yang Kau tempuh. rinai yang membasahi dahan" yang Kau pegang saat menghindari setiap rintik hujan. aku bukan lagi hujan yang itu. aku hanya hujan, yang sengaja turun untuk melihat wajah kesalmu lebih lama saat berteduh. karena saat itu, wajahmu lebih mudah dirindukan. mungkin karna belakangan, aku sulit membuatmu tersenyum. atau mungkin, senyummu sudah tak ada di tempat yang dulu aku temui.
aku sudah berubah, tapi Kau masih menuduhku tidak. aku mendengar langsung darimu semalam, di mimpi. perlahan, Kau dekatkan badanmu saat duduk dan mengajukan banyak tuduhan. 'Kau masih sama, tidak ada yang berubah darimu. Kau terlalu banyak bicara. Lalu diam panjang. Tidak ada yang berubah darimu, dan selalu itu yang aku rindukan', matamu tajam melihatku dengan banyak senyum dalam satu menit percakapan.
aku sudah berubah, atau entahlah, mungkin juga tidak. aku hanya ingin menyangkalmu, agar Kau kesal, agar aku bisa melihat wajahmu yang itu. aku akan lakukan berulang", agar aku bisa lebih sering dan lama melihatnya. tapi saat aku berhasil melakukannya, Kau menghilang dari pendanganku. Kau pergi sebelum aku sempat melihat wajah kesalmu. wajah manis dengan suara merengek setelahnya. lucu. Kau harus melihatnya kapan". atau Kau bisa bercermin saat merasa kesal olehku.
aku sudah berubah, setidaknya itu yang aku yakini malam ini. tulisan ini aku buat dengan secangkir kopi untuk membantuku. agar aku tau bagian mana yang sudah berubah dariku. atau sebaliknya, agar bisa membantuku menyangkal klaim ini. hmmmm..
Banyak Bicara..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar