sabtu adalah siang, waktu benda ini diam-diam terpasang. aku tidak ingin bertanya banyak hal yang merepotkan. atau berdebat tentang semua peristiwa yang sudah terjadi dan membingungkan. perhatianku terpusat pada tawa itu, yang sudah lama kudengar hanya dari gelombang-gelombang sinyal. padahal jarak sebelumnya adalah sejauh kilometer dan harus ditempuh sebanyak jam dalam sehari.
aku tidak tahu bagaimana kita bercakap sebelumnya. memulai tukar pesan dan menjadikannya cerita. aku dan juga Kamu, samar-samar memiliki ingatan tentang perkenalan satu dekade itu. tanda yang teramat klise untuk bertemu. takdir yang sengaja datang di bulan ketiga setelah banyak kurasan hidup yang baru. sekali lagi menempuh satu jenjang pendidikan dan harus bertikai dengan batin untuk memilih langit lain yang juga biru.
semua persoalan menjadi riwayat. lakon hidup yang harus kita jalani dengan berat. ini bukan hikayat. kisah-kisah yang harus kita dengar saat sempat. tapi ini adalah rencana Tuhan yang harus kita isi. aku dan juga Kamu, merayakannya dengan berbagi. sepanjang hari dan tanpa spasi. sungguh, tawamu terasa aneh saat mendengarnya langsung. seperti betapa aku merindukan dia dan kenyataan saat bertemu.
takdir kembali bertindak dengan baik, juga membingungkan. saat yang dekat menjauh, lalu yang jauh mendekat dengan banyak pertimbangan.
0 komentar:
Posting Komentar