malam yang jenuh. bulan separuh, tapi keraguan masih utuh. bersemayam di balik rindu, ragamu, dan ragaku. kita hanya menjalani hari-hari. tapi kata-kata sembunyi. mengheningkan getar dan menumpuk sepi. jangankan puisi, udara yang Kau hirup pun tak berbunyi. ternyata, kita memang dipenuhi keraguan.
aku tau, Kau juga sedang menatap malam yang sama. langit yang sedang berkabut dan bulan yang setengah tertutup. berotasi pelan menyesuaikan pandangan orang-orang. pandanganku juga. yang pertemuannya tak pernah berusia lama di dekat pandanganmu. kabur, tidak menjelaskan apa-apa dan meninggalkan banyak tanya.
apakah, kita yang menciptakan keragu-raguan itu atau memang dia memilih kita sebagai inangnya? jika Kau bisa menjawabnya, mungkin kita masih di malam yang sama untuk membicarakan ini sepuasnya. di malam yang tidak pernah memberikan tangan kita jarak yang seringkali disebabkan oleh lebarnya meja.
tapi, apakah benar, bahwa keraguan itu ada di antara kita..?
Malam yang Ragu..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar