Malam ini begitu senyap dan sepi karena aku hanya bisa menghadirkan tawamu dalam memori kepalaku. Sejenak lelah mengernyap begitu saja tanpa peduli bahwa aktifitasku masih banyak dan aku harus menggunakan kembali tubuh ini. Sedikit canda dan beberapa adegan konyol di kamar masih menyembulkan keyakinan bahwa aku masih memakai tubuh ini untuk keluar sebentar dengan teman yang sedang menungguku untuk beberapa inspirasi sembari menyuruput segelas kopi.
Sampai di lokasi pun tak aku percaya masih bisa melakukan obrolan dengan bolpoin dan binder yang berisi konsep tugas akhir temanku. Sesekali meneriakkan dalam hati bahwa beberapa orang menungguku di BLK. Atau mungkin sedang mencariku. Atau jangan” mereka mengutukku karena tak kunjung datang. Di tempat lain, seorang teman sedang mencoba memahami karakter diriku dengan beberapa sindiran serta merendahkan dirinya dan membandingkan dirinya denganku. Padahal di depanku sedang duduk untuk menyadarkanku bahwa aku sedang tak menjadi aku. Meyakinkanku untuk segera mengakhiri kisah malasku yang terlalu lama tinggal di sekujur raga kecil ini.
Seorang teman datang dan langsung duduk di sampingku. Dengan eksplisit menjustifikasi apa yang dilontarkan teman sebelumnya. Beberapa perkataan kasar yang dimaksudkan untuk kembali membangkitkan semangatku tak segan dia ucapkan. Emosiku campur aduk sebenarnya, tapi senang sekali perhatian semacam ini masih ditunjukkan padaku. Padahal dalam hal ini aku sudah hampir menyerah. Hahahahaa.. Aku tertawa kecil dalam hati melihat ini semua. Tak kusangka.
Sebelum beranjak dari tempat ini untuk meneruskan semangatku yang kembali menyala, aku sempatkan untuk terus menjaga motivasi ini. Entah sampai kapan, hanya saja ada keyakinan kuat sedang menimpaku. Yang aku sadari, teman boleh saja masuk dan memberikan beberapa kalimat semangat, tetapi tetap diri kita sendiri lah yang menjadi motivator bagi diri kita sendiri.
Time V; Teman..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar