Setiap tulisan bergerak beriring dengan inspirasi. Sudah beberapa waktu lalu, aku kehilangan inspirasi itu. Entah ke mana perginya. Mungkin tidak pergi, tapi menjauh dari pandang dan dari hati. Entah disengaja atau tidak, aku kehilangan inspirasi itu. Mungkin hanya perasaanku, tapi aku seolah jauh dan tak mengenal lagi inspirasi-ku itu. Dan semuanya berlalu biasa, tanpa tawa, tanpa dering suara dan tanpa rencana-rencana. Ini bukan tulisan. Ini satu paragraf yang menyakitkan. Menulisnya penuh dengan emosi dan kerisauan. Paragraf kemarahan, tapi tidak tau ditujukan pada siapa. Mungkin padaku, atau pada kebodohanku. Oh, tidak. Tapi pada kegilaanku pada inspirasi-ku itu. Entahlah, aku lupa, dan lupa itu tidak ingat. Sekali lagi, aku kehilangan inspirasi; Situ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar