Rindu Tanpa Irama..

akhir" ini rindu datang dengan deras. seperti aku tidak bisa lagi diam saat bertemu denganmu. ingin sekali aku menatap dalam matamu, agar Kau tau ada ribuan wajahmu yang tertanam di sana. agar Kau tau bahwa di retina yang aku miliki, bersemayam senyummu yang aku simpan diam". tapi melihatmu dengan sengaja hanya akan membuat kebekuan ini tambah dingin. tak ada lagi sapa, apalagi tawa.

aku menghindari pertemuan. membenci keramaian dan menjauhi semua pandangan. mata itu terlalu tajam untuk aku balas. seringkali aku tertusuk tanpa sengaja saat lirikanmu menemukanku. aku terpojok tanpa pertahanan. dan membuang semua ingatan agar tak ada lagi niat yang pernah aku lafalkan. karena yang aku tau, Kau bukan lagi candu yang aku sembunyikan. Kau sudah menjadi lembar kisah di banyak buku. di banyak cerita yang mampir di pendengaran.

rindu ini juga yang membuatku selalu menunggu larut mengunjungi malam. agar tak ada lagi bunyi"an yang menggangguku menuliskan gugahan, gelora yang tak lagi bisa aku diamkan. rindu ini berubah jadi sangat deras, seperti yang aku ceritakan di awal. rindu ini menjelma jadi wajah memalukan. menyimpan obsesi di dalamnya dan akan sangat membahayakanmu. sebaiknya aku simpan agar tak mengganggumu, seperti yang sudah sudah.

malam ini aku tidak ingin menulis hanya tiga paragraf kerinduan padamu. karena rindu ini sudah sangat memilukan. bahkan, ketukannya membuat huruf di keyboard yang aku sentuh menjadi syahdu. seperti lagu yang aku nyanyikan tanpa petik gitar. kacau. tak berirama dan menjadi liar. rindu ini menggebu". seperti gemuruh yang menemani kilatan petir saat mau hujan. aku tak bisa menghentikannya. memprediksinya saja sulit. bukan hanya saat keberadaanmu terdeteksi sangat dekat, tapi saat wajah dan namamu melintas di pikiranku. dan sialnya, itu terjadi hampir setiap saat.

akhir" ini rindu datang sangat deras. tapi aku tak bisa terus"an mengejawantahkannya dalam kata". dalam kalimat". karenanya, aku harus mengakhirinya. agar rindu ini bisa reda dan aku bisa berhenti mengganggumu.

0 komentar:

Posting Komentar