Pertemuan kita selalu terpisahkan oleh kenangan-kenangan. Oleh kenangan yang baru saja terjadi atau yang lama dan kembali Kau gali. Ingatan sendu yang membuatmu haru. dan ingatan riang seperti saat Kau lari-lari kecil di antara ilalang. Jadi, sudahilah kepura-puraan ini. Tak pernah ada 'kita' dalam pertemuan ini, pertemuan itu dan pertemuan-pertemuan lain yang terencana dan tak terjadi.
Aku sering melihat mata itu. Mata yang tak pernah bulat seperti saat di depan wajah lainnya. Mata tanpa sambungan saraf ke bibir yang membuatmu tersenyum. Aku, aku yang salah. Aku terlalu lama berdiri di sini dan mempertemukan harap. Ternyata ada kisah lain yang Kau buat dan bersembunyi di balik tawamu. Mungkin tidak satu. Kisah-kisahmu itu mengendap di balik tawa yang aku suguhkan saat langkahmu masuk mengerubungi banyak ruang di kepalaku.
Mei sudah habis, sudah lewat. Bulan setelahnya baru dua hari berjalan. Sampai detik ini, aku masih mencuri setiap masa pertemuan denganmu. Sampai waktu itu, aku masih berusaha melihat mata dan senyummu, meskipun dekat. dan saat tulisan ini aku selesaikan, aku merasa bodoh, ternyata aku tidak tau apa" tentangmu.
Awal Juni..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar