Percakapan dalam Temu..

Sudah lama aku kehilangan hangatnya semua percakapan kita. Beberapa pekan lalu. Tapi rasanya sangat lama. Bahkan aku sudah lupa intonasi bicara dan renyah suaramu. Terhalang oleh banyak kabut; hawa dingin yang menjadikan kita semakin jauh dari rasa takut. Jauh dari rasa cemas kehilangan dan menjadikannya uap air dalam muara ketiadaan.

AKu tau, semua percakapan itu memiliki banyak kebohongan. Rekayasa yang kita susun hanya untuk bertahan lebih lama duduk diam melipat tangan, bersebrangan dan seringkali tak bersebelahan. Lirih lagu yang diam" kita dengar pun hanya mengalun tanpa melodi di pendengaran. Semuanya biasa, kita yang menjadikannya luar biasa. Bukan untuk cangkir kopi dan gelasmu yang isinya beragam, tapi karena ada aku dan kamu, saat itu. Tapi sudah lama sekali tak terjadi, bagiku.

Percakapan itu hanya berhasil saat kita bertemu dalam dunia yang katanya tak berbatas. Menegur keteraturan dengan sapa yang harusnya lebih hangat saat langsung diucapkan. Tidak hangat dan seringkali tak berbekas. Padahal ada banyak frasa yang kita kirim sebagai obrolan. Memang temu menjadikan kita berbeda. Temu yang membuat kita jadi begitu. Menjadikan tatap lebih banyak menyampaikan impuls ke bibir untuk tersenyum. dan harapan bertemu menjadikanku selalu menulis tiga paragraf dalam pekan" dengan anomali cuaca ini.

0 komentar:

Posting Komentar