halo Dina. maaf aku menyebut namamu, karena saya tau Kamu baca tulisan ini. pagi tadi kakakmu menelpon dan memintaku mengisi blog lagi, buat adiknya yang sering baca" banyak blog, buat adiknya yang juga suka menulis di blog, buat adiknya yang sekarang lagi sakit dan dirawat di RS Syaiful Anwar. semoga cepat sembuh ya.
kata kakakmu, Kamu sudah sampe kelar baca semua isi blog ini ya..? heran. saya mungkin gak kaget kalau ada teman lamaku yang begini, tapi kalau ada teman yg baru kukenal dan membaca semua isi blog ini, itu gila. saya senang dan berterimakasih, tapi tetap saja saya kaget ada orang seperti itu buat blog geje macam ini. makasih, Din.
maaf baru bisa nulis malam ini, Din. Kamu pasti pernah membaca di salah satu tulisan blog ini, bahwa tidak semua pagi menghadirkan cerita. pagiku seperti biasa, berisi ngopi bersama teman, sambil main game, sambil diskusi buku dan ngobrolin peluang" bisnis. siangnya meneruskan aktivitas pagi dan makan siang lalu istirahat bentar. sore, baru ada kisah dan bisa aku bagikan di sini.
sore ini agak ruwet. salah seorang teman kerja resign per satu November mendatang. saya sudah tau ini akan terjadi, tapi saya tetap kaget karena tidak menyangka akan secepat ini. saya cukup kaget karena dia cukup dekat dengan saya dan beberapa kali berdiskusi. tentu saja tidak biasa, saya sangat suka pemikiran, ide dan gagasan-nya, karena pengalamannya di dunia jurnalistik sangat bagus dan kemampuannya sangat mumpuni. dia memberikan banyak inspirasi pada saya. dan dia, juga adalah alasan saya masih bertahan di tempat kerja ini.
halo Din, masih menyimak kan..? itu cerita sore saya. dan sepertinya tidak hanya saya yang merasakan, hampir semua teman kerja di divisi saya dekat dengan orang ini. begitu dia bercerita bahwa surat resign-nya sudah diserahkan ke HRD, semuanya bengong dan kesal. dia mendahului, itu membuatku sangat kesal. hahahaa, hmmm. saya akan sangat merindukan semua pembicaraan kita.
saat memulai tulisan ini, saya belum merasakan kehilangan apapun. perasaan itu baru ada saat kita makan malam. kita semua bercerita banyak hal yang sangat memungkinkan bisa dikenang. lalu dugaan-dugaan kehilangan itu muncul. saya akan sangat kehilangan teman buat dipercaya berbagi rahasia tentang beberapa kebusukan hidup. kehilangan itu semakin terasa saat tahu ada beberapa hal yang tak bisa saya lakukan dan dia dengan mudah berbuat. dia mengajari kami cara berteman dengan saling melengkapi, membantu dan mudah mengulurkan tangan.
Din, ternyata seperti ini rasanya akan kehilangan teman dalam satu lingkungan. saya sudah merasakan berkali" berpisah dengan teman, tapi pertemuan selalu berhasil kita buat di beberapa kesempatan. dengan orang ini, sepertinya sulit. dan saya bisa memprediksinya dari sekarang, saya merasa kehilangan. mungkin Kamu berpikir saya orang kolot, konvensional dan berlebihan. bisa saja dengan kemudahan teknologi, silaturahmi itu masih bisa terjalin setiap waktu. tapi bagiku Din, pertemuan adalah pertemuan. tidak bisa diwakili dengan teks dan layar. sebut saja saya naif, tapi saya sangat menghormati keintiman komunikasi dengan tatap muka.
maaf Din kalau ngelantur. ya begini ini isi blogku. curhat dan perjalanan sehari" saya. tidak ada hal baik dan berbobot di blog ini. semuanya remeh temeh dan subjektif. semuanya kata saya dan opini saya. dari pandangan saya dan kesimpulan saya. dan dari dulu, saya menyimpulkan bahwa teman adalah keluarga yang kita pilih, Din. saya mendengar dari kakakmu kalau Kamu cukup populer di sekolah, anak sketsa dan teater kan..? jaringannya bisa sangat luas tuh, dan pasti temenmu banyak. dijaga Din, karena seringkali silaturahmi menyelamatkan cerita" hidup kita.
oia, semoga cepet sembuh dan keluar dari rumah sakit. kalau udah, Kamu harus segera ke beskop nonton Thor, lucu dan seru. udah dulu ya, besok saya cerita lagi.
Ceritalah Din, Sebelum Kehilangan Teman Bercerita..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar