Sampai Jumpa, Sensei..
aku kenal banyak orang, tapi tidak punya banyak teman. sedikit. aku termasuk orang yang sulit ketemu orang baru, apalagi berteman dengannya. bukan selektif atau perfeksionis, tapi aku pemalu parah. introvert yang lebih suka menyendiri di kamar atau ngopi di tempat sepi di tengah keramaian kota. jadi saat aku berteman, pasti sangat akrab atau aku yang sok akrab. dan hari ini, satu teman kerjaku berkurang satu, pergi meninggalkan kantor dengan semua persoalannya.
orang ini namanya Taufik, jurnalis senior yang jauh lebih dulu berada di dunia ini daripada aku yang baru tahu betapa hebatnya Tilman Brothers dan Led Zeppelin. sebelum sekantor, pengalamannya sangat seru dan banyak. baru kenal dan sekantor, aku sudah mendengar banyak cerita tentangnya dari beberapa teman di Malang. saat itu juga, aku langsung menunjuk dia sebagai mentorku secara diam". sampai saat ini, dia tak tahu. sampai tadi kita berjabat tangan dan berpelukan, aku tidak ngomong tentang ini, bahwa sesekali aku memaksa dia bicara banyak hanya untuk aku curi ilmunya. sampai tadi dia mengucapkan 'sampai jumpa', aku baru mengakuinya di sini.
aku paling suka berdebat dengannya. sangat berbobot dan cara berdebatnya sangat substansial. bahkan dengan emosipun, dia banyak mengajariku. sialan, kenapa pada akhirnya aku harus jauh dengan orang seperti ini. sangat tenang dan selalu menguasai apa yang sedang dibicarakan. dia tidak akan bicara jika tidak tahu persoalannya.
hal paling tidak disangka darinya adalah sikapnya yang sangat egaliter. dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas dan dalam, dia bisa saja sombong. memilih pada siapa dia akan ngobrol dan bicara banyak, seperti beberapa jurnalis" di luar sana yang sok dan angkuh karena merasa tahu segalanya. tapi dia, justru lebih banyak ngobrol dengan kami" anak muda, baru dan bau kencur. bahkan dia tidak segan bertanya tentang semua hal kekinian yang bukan dari dunianya. sikapnya yang down to earth memudahkan dia belajar dari mana saja, dari siapa saja, tanpa ada barrier. shit, layak banget jadi panutan.
beberapa kali dia bicara rahasia yang sebelumnya tidak pernah dia bicarakan pada orang lain. hanya padaku. tentu dengan menyumpal mulutku dengan bilang 'ini rahasia, urusan pribadiku. aku cuma cerita sama Kamu, dan Kamu harus menyimpannya'. lalu cerita" yang sangat pribadi dia utarakan dengan sangat dalam dan panjang. bersama dua cangkir kopi, dia bercerita perihal paling personal dan penting. akan kisruh kalau sampe bocor. aku heran, kenapa dia memilihku untuk obrolan semacam itu. dan tidak sekali. padahal, aku ini siapa..?!
darinya, aku belajar banyak, banget. teman seperti ini adalah teman yang tidak boleh hilang, minimal dari kontak hapemu. bagiku, dia adalah teman yang baik, sangat baik. bersamanya, berteman tidak hanya terasa nyaman, tapi juga memaksa aku berkembang. berteman dengannya, selalu mengarah pada kebaikan. dan berteman dengannya, membuat aku ketagihan menggenggam banyak pengetahuan lainnya. suatu saat, untuk melebihinya. sampai jumpa, Sensei.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar