kota ini memabukkan di tiap sudutnya. Kau bisa merasakan gelap yang sangat sunyi di malam hari, atau gempita di sudut lainnya. masih di kota yang sama, Kau juga akan menemukan kesedihan tiba sendiri tanpa Kau undang. kota ini memabukkan, tapi tak ada tempat yang cocok untuk kita berdua. hanya kesendirian yang bisa bertahan dan menetap. mereka yang bising, adalah kumpulan kesepian yang terlampiaskan.
malam hari selalu jadi rumah saat kota sudah larut. kita menyusuri penat dan merangkul jenuh yang berserakan. kita berjalan beriringan dengan happy together terputar di sepanjang langkah. tidak ada dingin, tidak ada ingin. kita baik-baik saja selama Gerard Way terus menyanyikannya. tidak ada gandengan tangan, tidak ada kata rayuan. Kau mempersilakan kita berangkulan dan bicara omong kosong.
kota ini bukan tempat menghasilkan senyuman, karena yang kita tau, pembunuhan berkali-kali datang darinya di awal. membunuh karakter, membunuh kepercayaan dan kemanusiaan. kita terus berjalan lurus ke depan, ke tempat baru yang meninggalkan kenangan. atau, maksudnya, kita membuatnya. takdir mempertemukan kami, aku tidak bisa terus mengabaikannya. hari ini adalah hidup, besok adalah misteri. ketidakjelasan yang orang-orang kejar dan berusaha taklukkan. besok adalah jalan yang sangat panjang dan bisa menipu. besok, adalah pembohong. sama seperti rupa kota ini saat malam.
*ngadaptasi dari lagu Kill of the Night - Gin Wigmore
The Dark Night..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar