bangun tidur aku tak pernah ke kamar mandi buat sikatan, seperti yang ada di lagu-lagu. bangun tidur aku membuka mata sambil duduk di pojok kasur. memikirkan hal-hal yang harus aku lakukan hari itu, untuk memutuskan apa aku harus kembali gegoleran lebih lama atau beranjak lebih cepat.
biasanya aku sengaja tidak buka hape yang dari malam harinya aku set mode pesawat. harusnya itu yang aku lakukan dan biarkan pagi ini. tapi entah kenapa impuls otakku meminta jari jemari meraih handphone di meja dan menghidupkan internetnya. dari sekian notif, ada satu chat dari bangsat yang tidak ingin aku abaikan.
aku membuka chat whatsapp itu. bertengger di antara chat rame taik grup kantor. ternyata hanya link, ke sebuah tulisan ceplas-ceplos gaya Tito, berhadiah mixtape dengan penjelasan khas gayanya yang bisa aku bayangkan bagaimana dia bicara. niat gegoleran lebih lama di rangkulan kekasih sirna. aku beranjak nancepin charger ke hape yang baterainya tinggal 11% dan menyalakan JBL GO.
karena Tito, akhirnya aku tau kalo langganan spotify-ku habis. karena setelah lagu pertama Timur milik The Adams, ada dua iklan masuk yang membuatku tambah merutuk. tapi lagu setelahnya, Mati Suri yang dinyanyikan Rumahsakit bikin kepala agak mendingan. liriknya depresif tapi tempo lagunya membuatku beranjak lebih jauh dari kasur.
sekarang aku sedang membuka laptop, memilih notepad kosong, dan menulis surat pada presiden. berbisik bahwa menteri-menterimu gak becus. tidak berpihak pada pancasila, terutama sila ketiga dan kelima. dan jangan undang artis lagi ke istana. tapi aku urungkan. bahasaku terlalu santai di surat itu. masuk ke kotak pos rumahnya di Solo saja mungkin tak akan, apalagi sampai di tangannya yang sekarang harus menanggung banyak dosa.
aku menghapus semua isi notepad, select all lalu delete. tak terasa lagu keempat main. Laguland milik Danilla mulai mengisi ruang dengar kamar. lagu yang kata Tito paling dia sukai dari semua lagu Danilla yang keteknya mulus. lagu yang katanya sering dia dengerin menjelang resign dari kantor lama. meski saya tidak tahu kantor lama yang dia maksud yang mana. sebelum ini dia punya dua kantor. satu bergerak di bidang sambat, satunya lagi kerjo apapun disambut.
spotify masih jalan saat pandanganku tak sengaja melihat empat angka di pojok kanan laptop. sepuluh dua dua. shit. sekarang aku harus benar-benar beranjak dari kursi biru ini dan mandi. sebelum menyudahi terusan sambat ini, sepertinya aku harus membawa sound kecil ini ke kamar mandi. lagu-lagunya masih enak. makasih, To. lagu-lagunya memang tidak banyak memberi pencerahan. tapi sangat meringankan beban hidup yang aku juga tak tau dari mana asalnya.
Mixtape Penggugah Sambat..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar