jika pada suatu sore Kau melihatku tanpa sengaja, abaikanlah. itu bukan diriku. tapi kenangan yang Kau tanam dan sengaja Kau kubur. suatu saat kenangan itu menguap dan mencapai permukaan. menyapamu dalam banyak bentuk. bayang-bayang, mimpi, dan semua wajah yang lewat di depanmu. dia hanya menyapa, tanpa maksud memberi pesan apapun. jangan bayangkan satu kalimatpun darinya. dia akan diam, dan Kau akan sadar. bahwa Kau sedang rindu.
kita saling meninggalkan agar bisa selalu saling mengenang. agar bisa selalu berandai-andai. menit berhenti, waktu berulang, dan memperbaiki banyak hal. posisi tangan yang menggenggam, ruang yang harus diisi dengan pelukan, dan semua malam yang harusnya kita lewati bersama. semakin kita larut, semakin kita menyesalinya. dan berkata dalam hati, dengarkan, lihatlah, waktu kita tidak banyak.
sayangnya, saat sudah memiliki banyak waktu, kita tidak memiliki banyak kata. seringkali kali diam dan saling memandangi. kita saling bahagia karena sudah menciptakan tawa. pikirmu, pikirku, kita baik-baik saja. tidak harus diwakilkan kata-kata. semua ini adalah isyarat. bahasa tanpa suara. tapi, pertemuan-pertemuan itu selalu diakhiri dengan sesal. begitu mengunci kamar masing-masing, kita masih bertanya-tanya. apa yang barusan terjadi. lalu, waktu itu tidak lagi terulang.
suatu hari, kita akan saling bertemu untuk membuktikan mana yang lebih kuat, langit atau pandangan itu.
Saling Mengenang..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar