Kau masih sering membenarkan kaca mata saat ingin bercerita. memindahkan ragamu lebih maju ke depan sebelum bercerita. memberi jeda sepuluh detik lalu bercerita. Kau bercerita seolah sedang ada mata-mata yang mengintai pembicaraan kita. rahasia dan dalam. Kau memandangiku, mempertemukan matamu dengan mataku, lalu tersenyum. karena Kau tau aku akan membuang pandangan saat mata kita beradu. brengsek.
waktu yang kita punya tak banyak. pertemuan tak disengaja ini bagiku adalah anugerah yang tak bisa dibayar dengan empat belas lembar saham Microsoft sekalipun. kita berdua tau itu. karenanya, Kau selalu menganggukkan kepala setiap kali aku meminta berpindah tempat. obrolan kita tak akan pernah usai. ada banyak paragraf dalam ingatan yang sudah lama aku kumpulkan untuk aku tukar dengan ceritamu. terlalu banyak. berdesakan dengan bayang wajahmu yang menempel di dinding-dindingnya.
sesaat, Kamu ingin begini terus, ingin pertemuan ini bertahan di banyak menit di depan. berandai-andai menghentikan detik, meminta waktu tak berjalan dan aku selalu di sini. aku, tentu aku, juga sama. biarkan malam ini kita hanya berdua. aku dan Kamu. tidak ada siapapun, tidak ada lagi yang lain. biarkan aku dan Kamu saja. jangan ada nama lain.
aku tau Kau sudah dengannya. Kau juga tau aku sedang bersama yang lain. kita berdua tau pertemuan ini kesalahan yang seharusnya tidak ada dalam urutan nasib. tapi hari selalu berakhir dan pagi akan menjemput pagi segera. tidak ada gunanya berpikir dua kali untuk tidak menikmati pertemuan ini. jarak akan menyusul memisahkan aku denganmu, segera.
sesekali Kau bercerita tentangnya, Kau juga mendengarkanku saat bicara tentangnya. aku kenal senyum itu, senyum saat aku bercerita tentangnya. senyum yang sangat menyenangkan saat dulu aku bersamamu. senyum kebahagiaan. aku tau Kau bahagia bersamanya, tapi aku juga melihat bola matamu perlahan membesar saat kita bertatapan. pertemuan yang menyenangkan, tidak ada cemburu, tidak ada sendu. pertemuan ini bukan tentang aku dan Kamu saja, atau ingatan yang kembali, tapi pertarungan sengit rinduku dan rindumu.
*ngadaptasi lagu 'Jangan Ajak-Ajak Dia' Melly Goeslaw (2016)
Pertarungan Rindu..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar