Hari Kedua; Kualitas Pertemuan..

Bagiku, setiap momen dengan orang disayang, tak boleh dilewatkan semenit pun. Karenanya, lebih cepat lebih baik. Semakin lama juga semakin bagus. Sebentar pun, kudu berkualitas. Karenanya, aku tak ingin meninggalkan rumah sebentar apapun.

Hari ini sudah mulai banyak yang tau kepulanganku. Hapeku penuh tak hanya di inbox sms dan chat, tapi juga ditag di media sosial. Ajakan berbuka puasa dan diskusi lebih banyak mendominasi.
Aku lebih senang di rumah bersama Zein dan kedua kakaknya di rumah. Ngobrol dengan ibu dan nenek juga jadi aktifitas favorit. Sepertinya Zainal dan Nurul juga berpikir hal yang sama. Mereka berdua lebih banyak di rumah, meskipun hanya mendekam di kamar dan membaca buku serta komik. Sesekali Nurul dan Zainal keluar mengajak Zein main bulu tangkis saat sore dan beli susu atau martabak saat malam. Tapi ritual wajib adalah quality time setelah taraweh; testemon. Makanan yang sangat dirindukan oleh semua perantau dari Sepulu.

Malam ini Zein lebih tenang dari biasanya, lebih tenang dari siang tadi tepatnya. Zein nangis karena cd yang dia inginkan tidak ditemukan di pasar minggu dan semua tempat jual cd di Sepulu. Zein tiduran di sampingku, dia memegang gigi kelincinya yang hampir tanggal. Dengan tangan dan tisu penuh darah, dia menggerak"an gigi itu di depan cermin. Sudah hampir satu jam Zein melakukan itu sampai akhirnya tertidur. Sementara aku, Zainal dan Nurul duduk di depan TV nonton One Piece, bergantian dengan Sang Pencerah yang diputer di Trans7.

Suasana ini akan tambah ramai saat semua sisa Supernova datang. Bapak pun jarang keluar, hanya jika melaut dan taraweh. Sepertinya Bapak juga gak ingin melewatkan quality time seperti ini. Karena biasanya hanya Zein yang ada di rumah, sementara 8 Supernova lainnya berada di kota lain. Hanya Kak Aziz yang ada di Sepulu, tapi di desa sebelah, rumahnya bersama istri.

Di luar sana, banyak temen yang tidak terima sikapku ini, di rumah terus dan hanya keluar saat semua orang rumah sudah tidur. Bukan, ini adalah kenyamanan yang aku tinggali. Karena bagiku, kenyamanan adalah kehormatan yang harus dicari.

0 komentar:

Posting Komentar