Malam ini Kamu datang dengan semuanya. Bersama angin kencang, tetabuhan yang menggetarkan langit, suara merdu saat Kau turun dan genangan yang Kau tinggalkan. dan Kau membuatku mendekam lebih lama di kantor.
Sampai Subuh aku di ruang redaksi sebelum berniat menulis surat kecil ini padamu. Malam ini Kau benar" deras.
Ingin sekali aku turun dan merasakanmu. Tapi beberapa hari ini kesehatanku sedang tidak menyukaimu. Sejak awal bulan ini, dua kali badanku menggigil dan berselimut tebal untuk menahan efek bertemu denganmu, dengan sengaja. Maaf pertemuan kita tidak seperti biasa, aku ingin mengantar dan menjemput adikku besok ke sekolahnya. Biarkan aku melihatmu dari sisi jendela besar ini, aku berada di sini sudah empat jam yang lalu.
Aku tau Kau mendengar doaku. Kau menyapaku dengan keras. dan juga lama. dan aku kembali melewatkanmu dengan cara yang lain. Hingga semua yang tersisa hanya kenangan, jejak yang Kau tinggalkan di jalanan. Percayalah, aku ingat semua. Aku ingat bagaimana Kau menyapaku malam ini, Hujan.
Sapamu yang Keras..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar