Lebaran, Iedul Fitri 1437 Hijriah. Banyak yang mengartikannya sebagai hari kemenangan dan hari kembali suci. Artikel dan opini tentang arti yang salah kaprah ini bertebaran di mana", di media" baik harian dan online. Aku membacanya dan mencatatnya dengan hikmad meski salah. Aku membacanya dan meniru cara menyampaikan gagasannya meski salah. dan aku mengumpulkan artikel dan opini" itu meski salah.
Selamat Lebaran. Aku tidak peduli meski banyak masyarakat salah mengartikan Iedul Fitri. Aku berlebaran di rumah yang juga tidak peduli opini" itu.
Usai shalat Ied di masjid besar, aku langsung ditodong temen"ku di teras masjid. Kami ngobrol panjang sambil menunggu antrean jamaah yang berdesakan mencari sendal. Sepertinya tidak ada yang kebingungan karena sendalnya hilang atau keluar dengan raut kecewa karena tak bertemu seseorang yang diharapkan. Semua wajah pagi ini cerah, riang dan penuh tawa. Aku juga melihat hal serupa pada temen"ku. Bahkan mereka sangat bahagia membully pemuda ini yang lapar karena sebelum shalat Ied hanya makan sepotong buah semangka untuk memenuhi sunnah.
Silaturahmi hari ini tetap berlangsung ke banyak tempat, rumah" kerabat yang belum kami datangi semalam. Termasuk yang sudah tiada dan bersemayam di kuburan. Hingga malam, dengan jeda istirahat saat siang dan sore. Aku masih enggan keluar rumah. Karena momentum Iedul Fitri belum tentu aku dapatkan karena pekerjaan. Sesekali aku mengaktifkan chat dan mengirim 'Selamat Lebaran' ke banyak teman.
Hari ini Kak Reza datang dengan Kakak Ipar. Sementara Kak Hakim masih di Surabaya dengan semangat silaturahmi yang sama. Maklum, Kak Hakim sekarang sudah punya anak kedua yang masih berusia dua bulan. Belum lagi Kak Hakim harus berangkat berlayar seminggu setelah Lebaran ini. Jadi, momen ini juga gak ingin dilewatkan Kak Hakim bersama istri dan anaknya. Tapi, Kak Hakim menjanjikan pulang ke sini, ke rumah. Sama seperti yang Kak Reza lakukan. Mereka berdua tau, kalau mereka selalu punya rumah; tempat untuk pulang dan mempertajam kenang.
Rabu, 6 Juli 2016..
Hari Kelima; Pulang Mengenang..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar